Indonesia yang Sempurna


Melangkahlah, melangkahlah sejauh kau bisa. Lihatlah Indonesia, sebuah negeri yang pantas disebut surga !!

Hai gembel, dipostingan gue sekarang, gue bakalan agak sedikit serius nih nulisnya. Gue mau ngebahas sesuatu yang tadi malem gue tweet di linimasa. Tentang negara kita. Tentang Indonesia. Ini bakalan jadi artikel yang serius, gak ada bercandaan sama sekali. Sumpah !! Eh, tapi sebelum gue mulai menuju artikelnya, nomong-ngomong katanya Mandra lagi deketin Katy Perry, yah ?? Bener gak sih ?? Ah, masa bodo lah yah..

Postingan ini akan beda dari yang lain. Hanya sedikit bacotan, dan fotolah yang akan berbicara banyak tentang Indonesia (At least, tempat-tempat di Indonesia yang pernah gue kunjungi.) Postingan ini gue dedikasikan untuk orang-orang yang tetap optimis akan Indonesia !!

Jadi gini, gue semalem nge-twit di twitter gue (@takdos) tentang Indonesia. Gue bilang "Alam Indonesia itu gak ada cacatnya !! SEMPURNA !!" Padahal yah, gue nge-twit jam 2 subuh, tapi banyak banget yang respon dengan cara RT ataupun komen tanda setuju. Dari situ gue mikir nih, ditengah kebobrokan pemerintah dengan sistem-sistemnya, ternyata masih banyak yang bisa dibanggakan dari Indonesia. Apalagi kalau bukan kekayaan alamnya !! Setuju ??

Pun, begitu dengan tadi siang. Gue sempat nonton acara "Indonesiaku" di Trans7. Disitu, mereka sedang berkunjung ke sebuah desa terpencil di pedalaman Papua. Butuh waktu 2 hari untuk mencapai desa tersebut menggunakan sampan kecil bermotor. Gue lupa nama desanya apa, namun disana ada seseorang yang gue bilang sangat HEBAT !! Tapi gue juga lupa namanya. *toyor pala sendiri* #AdisSudahMulaiPikun.

Singkatnya, si bapak itu adalah seorang warga Papua juga, namun dia menagbdikan hidupnya selama berbelas-belas tahun, mungkin sudah puluhan, hanya untuk memberikan ilmu kepada para warga Papua yang hidup di pedalaman, mengajari mereka membaca, menulis dan lainnya. Si bapak bukan hanya mengajar anak-anak saja, beliau juga mengajarkan para orang tua yang masih buta huruf. Bapak itu mengajar secara suka rela, tanpa upah sedikitpun, tanpa dana dari pemerintah atau pihak lain. Murni dari dirinya sendiri !! Bapak tersebut rela meninggalkan zona nyamannya hanya untuk membagi ilmunya kepada warga Papua di pedalaman. HEBAT !!

Nah, yang membuat gue tertarik pada acara tersebut adalah, ketika si pembawa acara menanyakan, "siapa presiden Indonesia??" Dari hampir 20 orang lebih muridnya yang berada diruangan apa adanya, baik anak-anak maupun orang dewasa, tidak ada yang bisa menjawab sama sekali. Mereka bingung karena tidak tahu jawabannya. Namun, seorang bapak yang sedang duduk dibelakang, nyeletuk menjawab "Soekarno." Sontak pembawa acara tersebut terdiam. #KemudianHening.

Gue sendiri yang menyaksikan acara tersebut bengong, gelas nempel sedikit sama bibir, gue mau minum aja ga jadi karena keheranan. Iya, gue heran. Heran, kenapa orang Indonesia, yang tinggal dan menetap di Indonesia, tidak tahu siapa nama presidennya !!?? Papua masih bagian Indonesia, bukan ?? Si pembawa acara mendekati si Bapak itu dan mengulangi pertanyaannya sekali lagi. Si bapak tetap menjawab bahwa presiden Indonesia itu Soekarno. Si bapak tidak menjawab asal-asalan kok, dia benar-benar menjawab apa yang ada di kepalanya, apa yang dia tahu.

Pada akhirnya gue malah merasa miris. Miris bukan karena gue menganggap si Bapak dan orang-orang yang ada di ruangan itu bodoh. Bukan. Miris karena, Indonesia yang sudah begitu modern-nya ternyata masih belum bisa "memeluk" penuh wilayahnya, "memeluk" penuh anak bangsanya. Namun, gue berpikir, mungkin Bapak dan para warga Papua lainnya yang berada di pedalaman, lebih baik tidak mengenal bangsa dan pemimpinnya. Kalau kenal, mereka pasti malu. Toh, faktanya, disaat kepemimpinan Presiden Soekarno sampai sekarang, kondisi mereka tidak ada perubahan sama sekali. Jadi tidak lah salah ketika mereka menjawab, bahwa Presiden Indonesia adalah Soekarno.

Nah, dari cerita gue tersebut, mari kita ambil hikmahnya. Mari jangan pikirkan pemerintahan Indonesia yang amburadul. Masih banyak yang bisa dinikmati dan dibanggakan dari Indonesia. Kesenian, adat istiadat, tradisi, keaneka ragaman, kekayaan dan keindahan alam adalah sesuatu yang bisa kita perlihatkan kepada dunia dan tetap percayalah, Indonesia itu SEMPURNA !!


"Mari kita bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Pusaka"
Read More

#3 Ho Chi Minh City - Cu Chi Tunnels, Saksi Bisu Perang Vietnam


Ini bukan tuyul, tapi gue !!
 
Hai backpacker gembel keceh, apa kabar nih kalian? Katanya sih sehat-sehat aja yah? Ah, yang bener nih.. (ini apaan sih gak jelas.) Okeh, dipostingan kali ini gue mau sedikit bercerita, lagi-lagi tentang Negara si Uncle Ho, yaitu Vietnam, tepatnya gue mau bercerita tentang sebuah tempat bersejarah. Tenang, belajar sejarah dengan gue ini gak akan nge-bete-in kok, palingan yah banyak bacotan doang. Hoho.

First, siapa yang ga kenal atau gak tahu tentang perang Vietnam? Atau yang lebih dikenal dengan nama Vietcong. (dibaca, Vietkong, bukan Vietcong, apalagi pocong.) Nah, bagi yang gak familiar dengan Vietcong, coba gue gali lagi ingatan kalian. Hemm.. Tau film yang berjudul "Rambo"?? Iya, film perang sepanjang masa yang diperankan oleh Silvestre and Tweety ini memang sempat menjadi film terlaris di-era-nya. Bahkan, filmnya pun dibuat beberapa sekuel, seperti Rambo 2, Rambo 3, Rambo 4, Rambo and Juliet, Rambo Goblet of Fire dan Rambo yang Tertukar. Pokoknya banyak !! Nah, dalam salahsatu episode Rambo itu, ada yang bercerita tentang perang Vietcong, tentu saja dengan latar belakang di Vietnam, masa iya di Cicadas. Kalau mainnya di Cicadas, bukan si Silvester Stellone yang main, tapi preman terminal situ, si Asep Codet. #dibahas

Nih si Rambo lagi nembakin ayam !! (source : google)
 
Nah lagi, setelah gue tonton ulang filmnya, ternyata disitu si Rambo, sebagai pemeran utama, sangat sangat jagoan dan tidak terkalahkan. Percaya atau ngga, semua tentara Vietnam berhasil dia kalahkan dengan mudah banget !! Padahal ceritanya si tentara Vietnam itu banyak banget, sedangkan si Rambo sendirian. Tentara Vietnam nembak pun ga pernah kena ke si Rambo, tapi anehnya si Rambo nembak sekali, yang mati bisa 7 orang !! Terus Amerika menang perang !! MUAHAHAHAHAHA~ sungguh film konyol !!

Dari cerita gue diatas, kalain bisa nyimpulinkan betapa epic-nya film itu, namun sekarang, dipostingan ini, gue akan mengungkapkan suatu fakta yang mencenangkan. Sesuatu yang bakal bikin kalian berpikir, bahwa Amerika itu gak keren-keren amat. So, here we go, guys..


Cu Chi Tunnels, Nerakanya Pasukan Amerika


Cu Chi Tunnels adalah saksi bisu perang Vietnam, pada tahun 70-an, terjadi perang besar antara Vietnam dan Amerika feat Sekutu (Tentara Amerika emang banyak kutu.) Nah, perang ini bisa dibilang perang paling lama dan besar di Asia, mungkin dunia. Entah gara-gara apa perang ini terjadi, tapi menurut ke-sok-tahu-an gue, perang ini terjadi dikarenakan Amerika lagi iseng gak ada kerjaan, mereka pengen aja gitu ngejarah sebuah negara, dan kebetulan negara yang terpilih itu adalah Vietnam. Amerika masuk ke Vietnam pada awal tahun 70, mereka membombardir hampir semua wilayah Vietnam. Namun, karena terlalu senga dan urakan, akhirnya warga Vietnam tidak tinggal diam. Mereka sontak melawan dengan elegan. Sadar mereka tidak akan menang bila perang secara langsung dengan Amerika dikarenakan persenjataan mereka yang ala kadarnya, mereka memutar otak. Akhirnya, mereka membuat sebuah strategi perang dengan gorong-gorong sebagai medianya. Yah, mereka membuat terowongan bawah tanah (Tunnels) didaerah yang nantinya disebut Cu Chi.
 

Dari Ho Chi Minh City ke Cu Chi Tunnels

Perjalanan gue menuju Ho Chi Minh City ini bisa dibilang perjalanan spontan, sama hal-nya dengan Toul Sleng Museum di Phnom Penh, Cambodia. Gue pun pertama kali tahu tentang Cu Chi Tunnels ini dari sebuah acara TV swasta Indonesia. Entah kenapa, selalau ada ketertarikan khusus untuk bisa mengunjungi tempat-tempat bersejarah, entah itu bekas perang atau bahkan tempat pembantaian massal. Nah, saat trip keliling Asia Tenggara ini, kebetulan gue dan Veby punya kesempatan buat datang ke Cu Chi Tunnels, karena waktu kita di Ho Chi Minh lumayan banyak.


Untuk mengunjungi Cu Chi Tunnels, biasanya wisatawan memilih untuk mengambil paket tour yang banyak disediakan oleh travel agent di kawasan backpacker. Paket tour menuju Cu Chi Tunnels ada dua pilihan, yaitu full day dari pukul 08.00 sampai 18.00, itu termasuk kunjungan ke berbagai tempat lain seperti tempat pembuatan kerajinan Vietnam dan Cao Dai Temple. Untuk yang half day hanya sampai pukul 15.00 saja, dan hanya mengunjungi Cu Chi Tunnels saja. Tiket untuk full day tour kira-kira 10 - 16 USD, sedangkan yang half day tour adalah 5 - 8 USD. Harga tersebut hanya untuk meng-cover transportasi bus dan tour guide saja. Tidak termasuk tiket masuk ke Cu Chi yang berbandrol 80.000 VND atau sekitar Rp. 40.000,-

Bus no. 13

Nah, karena gue backpackergembel nan keceh, dan haram hukumnya memakai travel agent selama masih bisa independent. Maka gue dan Veby mencoba menuju Cu Chi Tunnels memakai angkutan umum, bus. Ternyata tidak terlalu sulit untuk menuju Cu Chi Tunnels, gue hanya perlu menuju terminal bus yang berada di tengah kota, lalu melanjutkan perjalanan dengan bus no.13 menuju terminal Kin Tuoch dan naik lagi bus no. 79 menuju Cu Chi Tunnels. Sampai deh !! Mudah dan tentu saja murah !! Diitung-itung berdua cuma abis 48.000 VND atau sekitar Rp. 24.000,- dan cuma memakan waktu kurang lebih 1 jam saja. Coba bayangkan kalau kita harus bayar seorang Rp. 60.000,- nehi nehi deeeh~

Gerbang masuk

Sesampainya di pemberhentian bus, kita diharuskan sedikit berjalan menuju gerbang Cu Chi Tunnels, gak terlalu jauh kok jalan kakinya, kira-kira 37 langkah kita sudah sampai gerbang. Disini, kita harus membeli tiket untuk masuk, tiket terdiri dari 4 bagian, yaitu tiket masuk ke kawasan Cu Chi Tunnels, tiket masuk ke Cu Chi Tunnels nya, tiket tour guide (kalau gak salah) dan terakhir tiket untuk snack diakhir tour Cu Chi Tunnels. Awalnya gue pikir harganya mahal banget, satu orang diharuskan membayar 80.000 VND, jadi 1 tiketnya itu seharga 20.000 VND. Kita musti beli keempat tiket itu, gak bisa diketeng satu-satu, lo kira beli kutang apah !! Walaupun harga tiketnya mahal, tetapi worth it banget loh !!
 

Buka Mata Lo Terhadap Sejarah Kelam Vietnam

Nah, setelah membeli tiket dan masuk ke kawasan Cu Chi, gue langsung pergi menuju tunnels-nya. Karena pas waktu itu hari sudah sore, jadi sudah sangat jarang wisatawan yang berada disana. Terhitung, cuma ada 4 orang waktu itu. Gue dan Veby, lalu pasangan suami istri orang Israel yang baru saja menikah, dan ini adalah perjalananhoneymoon mereka. Uiiih so sweet yaaah~

HEH !! Liatin tuh stiker-nya !!

Saat memasuki kawasan Tunnels, kita akan diberi sticker penanda kita mengikuti tour tunnels ini, selain itu kita akan ditanya asal negara, saat gue bilang kalau kita dari Indonesia, si bapak tour leader agak kaget. Soalnya sudah lama dia gak ketemu turis dari Indonesia, terus cuma berdua lagi, biasanya kan turis Indonesia datang secara bergerombol. Selain itu, yang bikin si bapak kaget, ternyata anggota tour nya ini masih muda dan keceh. Hehe~

Mr. Han

Sebelumnya, mari gue perkenalkan dulu tour leader gue di Cu Chi Tunnels ini. Namanya Nguyen Hai Dang, tapi panggil saja dia Mr. Han. Orang Vietnam asli, Berperawakan sedang, berambut belah pinggir rapi, berwajah bersih dan terawat karena kosmetik mabeline. Bahasa Inggrisnya lancar banget dan humoris. Pembawaannya slow dan kalem. Sangat membenci Amerika karena pamannya terbunuh saat perang Vietnam. *sigh*

Pertama kali masuk, Mr. Han bercerita mengenai sejarah singkat Cu Chi Tunnels dan perang Vietcong. Beliau pun memberi tahukan bahwa disekitar kawasan ini masih ada bom ranjau aktif, yang kalau gue injek bakal meledak dan bikin kaki gue terbang secara membabi buta !! Entah itu beneran atau cuma buat nakut-nakutin kita doang supaya gak pecicilan kesana kemari.

Foto-foto bekas perang, syerem~ :(

Mr. Han mengajak kita melihat senjata-senjata yang dulu dipakai para geriliawan Vietnam saat menghadapi Amerika. Ternyata senjatanya bukan berupa bambu runcing seperti Indonesia saat mengusir penjajah, namun persenjataannya canggih, guys !!Senapan, AK-47, granat, sendok, garpu, panci, sampai bazooka pun mereka punya. Saat gue tanya, dapat darimana kah itu senjata-senjatanya? Mr. Han menjawab bahwa itu didapat dari Russia. Yups, benar sekali, Russia yang saat itu adalah musuh besar Amerika. Ini pasti konspirasi, man !!

#pfffttt
Capek nulis nih gue.. *Istirahat bentar, manggil tukang pijit plus-plus* #eh
Lanjut yah..

Kemudian setelah itu, Mr. Han mengajak kita berempat menuju sebuah pendopo yang tidak terlalu besar. Disana kita disuruh menonton dulu film dokumenter pendek tentang sejarah perjuangan rakyat Vietnam melepaskan diri dari penjajahan Amerika. Beuh !! Ternyata film-nya seru abis, guys !! Tembak-tembakan gitu, saling nge-bom, saling bunuh, terus diliatin gerilyawan Vietnam yang lagi berlatih perang. Nah, disini gue ngarep gitu ada scene Dewi Persik lagi bugil, eh tau nya ga ada. #Yakali.

Jalur tunnels

Di pendopo itu pun ada barang-barang yang digunakan untuk menggali tanah saat pembuatan terowongan bawah tanah, selain itu ternyata disana juga ada maket yang menggambarkan jalur-jalur di lorong bawah tanah tersebut. Keren pokoknya !! Dan yang bikin lebih keren lagi, mereka cuma menggunakan cangkul kecil dan serokan yang terbuat dari anyaman rotan untuk menggali terowongan bawah tanah yang kedalamannya bisa mencapai 30 meter !! Gilak !!

Ini dia tunnels untuk turis, yang asli lebarnya cuma setengah dari ini !!

Lanjut dari situ, sekarang Mr. Han mengajak kita untuk melihat lorong-lorong itu secara langsung. WOW !! Very excited !!

Lorong-lorong ini ternyata terhubung keberbagai penjuru tempat di kawasan Cu Chi, dan itu area nya luas banget !! Gue pikir, mungkin kalau gue menelusuri terus lorong ini gue bisa tiba-tiba nyampe di Bandung. MUAHAHAHHAHA~

Untuk masuk ke lorong bawah tanah ini sangat susah, guys !! Para gerilyawan Vietnam membuat pintu masuk lorong ini sekecil mungkin, se-pas-banget-nya tubuh mereka. Karena apa? Karena, agar para tentara Amerika tidak bisa masuk ke lorong tersebut, secara badan orang Amerika itu besar-besarkan. Lalu, pintu masuknya pun ditutupi oleh kayu, tanah dan dedaunan, sehingga tidak terlihat sama sekali. Selain ada lorong-lorong, disana pun terdapat banyak jebakan darat, seperti tanah yang digali dan ditutupi ranting dan dedaunan yang didalamnya terdapat puluhan bambu runcing yang siap menusuk mati para tentara Amerika yang terperosok masuk jebakannya. Cool !! Kaya di film-film deh pokoknya !!

Jebakan Betmen !!

Yang unik lagi, disini terdapat banyak gundukan tanah yang memiliki lubang kecil disetiap sisinya, ini digunakan sebagai sela untuk menembak musuh dari dalam tanah. Mr. Han bercerita, kalau gerilyawan Vietnam suka menembak musuh didalam tanah, dan mereka tidak menembak langsung ke badan atau kepala. Tapi yang jadi sasaran tembak mereka adalah kaki para tentara Amerika. Karena kalau menembak kaki, si tentara Amerika itu gak akan langsung mati, paling cuma cedera saja, terus ketika cedera itu, otomatis teman-temannya akan datang membantu tentara Amerika yang tertembak itu, dikarenakan masih bisa ditolong. Nah, disinilah baru pembantaian sesungguhnya terjadi. Saat tentara Amerika bergerumul untuk membantu temannya secara spontan, mereka akan langsung dihujani tembakan oleh para gerilyawan Vietnam. Dan otomatis yang mati pun akan semakin banyak. Very smart !!

Tempat untuk menembak di bawah tanah

Percayalah, guys. Mendengar cerita Mr. Han itu, gue jadi kagum dengan kepintaran strategi perang orang Vietnam. Kenapa dulu Jendral Sudirman gak kepikiran cara begituan yah??

Namun, menggunakan lorong yang untouchable oleh tentara Amerika ini pun bukan tanpa kelemahan. Sering kali tentara Amerika memasukkan gas beracun ke dalam tunnels tersebut sehingga banyak para gerilyawan Vietnam yang mati didalam Tunnels. Ciyan :'(

FYI, di tunnels itu pun mereka membangun beberapa ruangan, jadi bukan hanya jalurnya saja. Di dalam tunnels, kita diajak oleh Mr. Han untuk menelusuri lorong demi lorong, mulai dari yang kedalaman 5 meter sampai 10 meter. Dan itu sesak banget karena ga ada udara, hampir si orang Israel itu mati sesek napas karena punya penyakit asma. Fyuuh.

Menelusuri lorong gelap kehidupan #eaaaak

Di dalam tunnels, kita bisa melihat banyak ruangan, seperti ruangan rapat, ruang perawatan, ruang tidur sampai dapur pun ada didalam tanah. KEREN BEUUUUUDHH !! spontan gue bertanya ke Mr. Han..

"Sir, why you not buliding Mall in here?"

Terjadi jeda panjang antara kita.

"................." Veby bengong, pasangan suami istri orang Israel pun bengong. Dan Mr. Han pun siap-siap nembak gue pake bazooka.

Ruang rapat dan Operasi

Israel yang Malu..

Setelah menelusuri lorong-lorong yang menguras habis tenaga kita, Mr. Han mempersilahkan kita untuk membersihkan diri dahulu, lalu dia akan ke dapur sebentar untuk menyuguhkan makanan khas perang Vietnam. Wow, gue udah excited dong !! Dibayangan gue udah melintas daging bakar, ikan bakar, ayam bakar, sphagetti aglio olio, Pizza Baygon, Kornet isi jeroan tentara Amerika.. Beuuuuh.. pokoknya yang enak-enak deh.

Dan ternyata.. eng.. ing.. eng.. yang dateng adalah SINGKONG REBUS !! Jauh-jauh ke Vietnam gue cuma disuguhin SINGKONG REBUS !! Yah, orang bule sih enak, doi jarang makan yang beginian makanya dia lahap banget. Nah, gua !!?? Hampir tiap hari di Indonesia makan beginian. :'((((((

Singkong Rebus?? #pffffttt

Sambil bersantap sore, kita pun banyak ngobrol dengan pasangan suami istri asal Israel, dan tentunya dengan Mr. Han juga. Mungkin disinilah highlight gue berkunjung ke Cu Chi Tunnels, secara langsung gue mendapatkan kesaksian dari warga Israel-nya bahwa mereka malu menjadi orang Israel. Mereka Yahudi, dan mereka merasa malu. Kalau kita lihat di berita-berita Indonesia, Yahudi itu sangat kejam dan sadis. Mereka membunuh banyak nyawa yang tidak berdosa, warga Palestina contohnya. Even itu orang dewasa maupun anak-anak.

Sore itu malah jadi sesi curhat pasangan muda suami istri asal Israel..

"Saya tidak suka dengan negara saya, pemerintahannya, dan sistem yang melingkupi Israel. Kami iri pada kalian, Vietnam dan Indonesia. Kalian berperang untuk mengusir penjajah dan memerdekakan negara kalian. Setelah perang usai, kalian membangun negara kalian. Warga Israel cinta damai, saya dan istri saya cinta damai. Sementara kita, negara Israel?? Perang tidak pernah berhenti disana. Kami terus membunuh dan terbunuh dalam perang. Entah kapan Israel bisa damai dan tidak berperang lagi.." Ucap seorang lelaki asal Israel, dengan lirih.. #FreePukPuk

Pasutri Israel dan pembantunya. #eh *ditabok Veby*

Perjalanan di Cu Chi Tunnels pun berakhir, gue dan Veby kembali menuju Ho Chi Minh menggunakan rute serupa. kali ini kami memiliki teman dalam perjalanan pulang. Yah, pasangan suami istri asal Israel, yang membuka pikiran dan hati gue. Bahwa masih banyak orang baik di negara yang jahat.

Catatan : Indonesia tidak menerima turis yang berasal dari Israel (banned) begitu pun Israel, mereka tidak menerima warga negara Indonesia untuk berwisata disana, kecuali ibadah ke Yerusallem. Kita berempat berjanji, jika Israel dan Indonesia sudah berdamai, maka kita akan saling mengunjungi. Peace is Beautiful !!
Read More

#2 Ho Chi Minh City - Yang Enak-Enak Dari Vietnam



Melanjutkan postingan tentang Ho Chi Minh City sebelumnya,

Ok. Mari kita awali postingan ini dengan sebuah tebak-tebakkan khas Vietnam, para backpacker gembel. Jadi gini tebakannya.. "Bebek, bebek apa yang suka traveling?" #DimanaKhasVietnamNyahDis? :|

Okeh, ini garing. Dan jawabannya adalah Bebek packing, atau nggak Bebekperker. Garing Level : INFINITY !! #krik #krikkuadrat

Jadi, kenapa gue ngomongin bebek? karena eh karena, postingan kali ini gue bakal membahas kuliner-kuliner khas Vietnam. Pokoknya yang enak-enak deh. As what we know, selain keindahan alam, kuliner adalah salah satu faktor yang bisa menarik wisatawan untuk mengunjungi sebuah destinasi/ tempat wisata. Setuju?

Contoh di Bandung deh, tempat gue memamah biak dengan sempurna ini. Di Bandung, lo bisa dapetin banyak makanan mulai dari yang enak sampai yang super enak, dari yang ringan sampai yang berat, dari yang murah sampai yang mahal, semua komplit tersedia di Bandung. Nah bagaimana dengan Ho Chi Minh City? Yang katanya sih, rasa makanannya gak jauh-jauh dari Bandung, sama-sama suka pakai lalapan (sayur-sayuran mentah)

So, walaupun gue gak banyak jajan-jajan atau nyobain banyak makanan disana karena berhubung duit cekak dan buat beli sesuatu harus mikir dua kali, maka izin-kan gue yang ganteng ini untuk menunjukkan dan meng-deskripsikan beberapa makanan dan minuman yang pernah gue coba di Ho Chi Minh City, Vietnam. So, here we go..

Baguette (Roti Vietnam)
 

Selain nasi, roti inilah yang menjadi makanan pokok warga Vietnam. "Lah kok, bisa makanan pokoknya berupa roti, dis? Sok, Eropa lu !!" Eits, tenang dulu bangsat !! Hal ini tentunya terasa wajar, karena dulu, waktu gue sama lo belum lahir, Vietnam pernah dijajah oleh Perancis selama kurang lebih 107 tahun (1847-1954). Bahkan Vietnam pernah dijuluki "Paris of the Orient" karena kebiasaan Perancis yang suka memakan roti menjadi kebiasaan yang terbawa kepada warga Vietnam itu sendiri. Same like Bandung, right?? Bandung dijuluki "Paris Van Java." #FYI

Nah, roti baguette ini telah berganti nama saat masuk ke Vietnam, menjadi Banh Mi. Gak keceh yah namanya. Selain dimakan apa adanya, Banh Mi juga biasanya dimakan layaknya sandwich dengan diisi oleh irisan acar, daging, wortel, ketimun, daun ketumbar dan diberi saus yang disebut Nuoc Cham. Saus khas Vietnam yang terbuat dari campuran cabe, bawang, gula, kecap ikan dan cuka. Tsaaah.. jago yah gue~

Harganya pun relatif murah, sekitar 6.000 Dong, atau sekitar Rp. 3.000,- sajaaaaah~
 

Banh Mi biasanya bisa dimakan untuk sarapan, makan siang, makan malam atau bahkan sebagai selingan penahan lapar saja. Bedanya Banh Mi dan Buguette ala Prancis adalah dalam hal ukuran, buguette biasanya memiliki panjang 50 - 60 cm. Sedangkan Banh Mi lebih pendek, yaitu 25 - 30 cm. Yah, sama deh kaya perbandingan ukuran titit orang Prancis sama Vietnam. #eh *ditoyor piring*

"Kalo gue mau nyari Banh Mi dimana nih, dis? Di tukang tambal ban ada gak?"

#Hening #SangatHening

Hemm.. mau tau aja apa mau tau banget nih? Jadi gini, Banh Mi ini dijual hampir diseluruh pelosok jalan Ho Chi Minh City, sangat mudah untuk mencari roti ini. Biasanya mereka dijual dikeranjang besar, dibawa oleh ibu-ibu yang biasanya teriak-teriak.. "pang treng dung cess.." Artinya : "Ada roti nih.." Begitu kurang lebihnya saudara-saudara.

Lanjut..
 
Lumpia Telor ala Vietnam
 

Sebenernya gue gak tau apa nama makanan ini, yang jelas makanan ini adalah salah satu jajanan populer di Vietnam. terbukti di taman-taman kota banyak banget yang jual beginian. Terbuat dari kulit lumpia keras, diolesi mentega dan diberi telor puyuh, lalu campuran bumbunya adalah bawang daun, irisan kecil wortel, ebi (udang kecil kering), daging ayam atau daging babi dan kalau mau pedas bisa ditambahkan sambal. Cara masaknya lah yang sebenarnya bikin gue pengin nyobain makanan ini. Yah, lumpia telor ala Vietnam ini menggunakan teknik grilling, atau dibakar diatas tungku dengan arang sebagai mediator panasnya. #GueMantanAnakKitchen *kibas rambut* 
 

"Rasanya gimana, dis? Kaya lumpia deket pengkolan, gak?" <-- anak pengkolan. Hemm.. Karena lidah gue sudah terlatih oleh mie sedaaaap yang katanya lidah gak pernah bohong , maka dengan berat hati gue bilang makanan ini gak terlalu enak, rasanya anyep dan tawar. Mungkin si mbok yang jualan lupa bubuhin garem sama merica. But well, patut dicoba kok. Harganya pun cukup murah, yaitu 10.000 Dong, atau sekitar Rp. 5.000,- sajaaaah~ :)
 
Pho Mie
 
Si ganteng lagi makan Pho Mie :">

DOR !! kaget pemirsa??
Sama, gue juga kaget.
Ok, balik ke topik pembahasan kita..

Ke Palembang, gak afdol kalau gak makan pempek. Ke Makassar gak afdol juga kalau gak makan coto makassar, ke Papua? Gak afdol banget kalau gak nyobain Papeda. Pertanyaannya, anak mana sih si Afdol itu? #okesip ayo fokus adis.. fokus sama tulisan lo tentang kuliner ini.. FOKUS !! *gamparin pipi sendiri*

Okay, kalau misalnya lo ke Vietnam, Makanan inilah yang sangat wajib harus lo cobain !! Pho Mie !! Atau yang lumrah disebut mie kuah. Mie yang menggunakan beras sebagai bahan dasarnya ini adalah  makanan yang gak kalah pentingnya setelah nasi. Mungkin seimbang. Pho Mie sudah ada dari sejak dulu, makanan ini memang menjadi primadona di Vietnam. Banyak sekali kedai-kedai yang menjual Pho Mie, baik di restoran besar maupun pinggir jalan. Waktu berkunjung ke Ho Chi Minh City, gue dan  pacar gue, Veby. Sempat mencicipi kenikmatan Pho Mie ini. Salah satu tempat makan yang terkenal menjual Pho Mie paling enak adalah restoran Pho Mie 2000 - Pho for President. Kenapa namanya bawa-bawa presiden? Ternyata eh ternyata, pada tahun 2009 restoran ini pernah dikunjungi oleh mantan presiden Amerika Serikat, yaitu Bill Clinton. Keren, kan?
 
Tuh, si Bill Clinton di paling belakang
Pho 2000 - Pho for President

Thats why, gue dan Veby akhirnya memilih makan Pho Mie disini. Ternyata, bukan cuma karena pernah dikunjungi Bill Clinton saja yang menjadi penarik kami untuk singgah, tapi bau khas kuah Pho Mie yang kaya akan rempah pun menjadi penarik minat gue untuk mencicipinya di restoran ini. Percaya atau nggak, bau rempahnya tercium wangi diseluruh ruangan restoran. Beuh, makin bikin ngiler !!
 
Ngiler, gak?

Pho Mie sendiri, biasanya disajikan dengan tauge panjang tipis serta diberi "purulukan" daun seledri yang dicacah halus dan ditambah dengan irisan daging sapi yang besar. Keunikan lainnya adalah, seperti yang gue bilang diatas, makanan Vietnam ini selalu diberi garnish berupa lalapan/ sayuran-sayuran segar. Beberapa sayuran segar yang bisa gue diteksi adalah daun kemangi, irisan cabe, daun bawang dan entah satu lagi yang berbentuk panjang itu gue gak tau namanya. Tapi justru daun itulah yang membuat rasa Pho Mie ini semakin endes gendess cuco abeees~Sangat harus dicoba kalau berkunjung ke Vietnam !! Terus beliin gue satu buat oleh-oleh !!
 
Makan semangkok berdua aja kenyang banget !!


Kem Bach Dang Ice Cream
 

Ada yang panas, ada juga yang dingin. Yups, inilah salahsatu minuman penghilang dahaga asli Vietnam !! Es Krim Vietnam !! Salah satu restoran yang menjual es krim ter-enak di seantero Vietnam adalah Kem Bach Dang. Entah apa artinya, yang pasti harga-harga es krim disini lumayan mahal buat kocek para backpacker !! Terus kenapa akhirnya gue nekat nyoba? Karena waktu itu, Vietnam adalah kota terakhir diperjalanan gue keliling Asia Tenggara bareng pacar. Jadi, setelah berhari-hari kita hemat beb.. Akhirnya kita bisa sedikit hedon HUAHAHAHA !!
 

Sebenarnya banyak es krim yang bisa dipesan di Kem Bach Dang ini, namun gue dan Veby memilih menu dengan nama yang eksotis, yaitu......... Lupa gue namanya, pokoknya namanya keceh deh, sama kaya penampilannya. Noh, liat sendiri !!

Tekstur es krim vanilla yang halus di lidah, irisan buah-buahan segar seperti semangka, melon, lychee, buah naga dan nanas serta cara hidang yang cantik dengan batok kelapa semakin bikin hati gue kepincut sama nih es krim !! Tapi sayang, yang lebih banyak makan itu si Veby. Gue cuma icip-icip dikit. Cowo kan kudu ngalah yak !! Yes, Man what a Man do !!
 
Ludes dengan indah~

Jajanan Vietnam

Ini sebenernya efek males nulis panjang-panjang lagi, makanya gue gabungin aja semua. MUAHAHAHHA !! Gak usah takut mati kelaperan di Ho Chi Minh City, mereka punya banyak cemilan yang keceh dan memanjakan lidah. Apa saja itu :
 

Tutut alias kerang sawah. Bandung banyak banget yang kaya begini. Tapi yang bikin beda adalah, biasanya di Bandung, tutut ini dimasak dengan bumbu kuning. Tapi di Vietnam lain, mereka memasaknya dengan cara merebus dulu si tutut hingga matang, lalu menumisnya dengan bumbu-bumbu rahasia. Kalau menurut gue sih bumbunya hamir mirip Thai Sauce, dan lagi-lagi mereka menghidangkannya dengan lalapan segar !!
 

Ketan warna warni, jiwel dan klepon tanpa gula merah. Sangat Jawa sekali. Tapi yang bikin seru lagi selain warnanya yang mencolok, ketan ini juga ada yang disajikan dengan campuran buah durian. Laziiiiiz~
 

Cumi bakar kering. Palembang punya makanan kaya gini. Harganya murah dan sangat awet untuk cemilan. Alot banget, sob !! Kaya lo grogotin sendal jepit !!
 

Kelapa muda unyu. Entahlah darimana kolerasi-nya. Kota besar yang jauh dari pantai, menjual begitu banyak kelapa muda segar yang pabalatak di pinggir-pinggir jalanan.
 

Oseng pasta asia. Makanan fusion antara Eropa dan Asia. Pasta yang ditumis dengan tauge, sawi dan bawang bombay ini rasanya enyaaaak juga loh~ Biasanya banyak dijual di street food Ho Chi Minh City.
 

Kopi Vietnam !! Kalau tadi, makanan yang wajib dicoba adalah Pho Mie. Maka minuman yang wajib masuk ke perut lo adalah kopi Vietnam !! Masyarakat Vietnam sangat suka mengkonsumsi kopi, selain panas biasanya kopi Vietnam juga dikonsumsi dengan menggunakan es batu. Sebelum memulai hari, mereka biasanya bakalan ngopi-ngopi cantik dulu di depan rumah mereka barengan para tetangga. Gengges sekali yah. Rasanya ?? Kaya kisah percintaan gue gitu deh.. PAHIT !! #eh #DitabokVeby 
 

Dan yang terakhir dan sangat Indonesia adalah, SINGKONG REBUS SODARAH-SODARAH !! JAUH-JAUH KE VIETNAM GUE DIKASIH SINGKONG REBUS !!?? #pffftttt

Berniat melancong ke Vietnam?  Ajak gue tapi yah ;)
 
Tips : Dimanapun kalian makan, jangan pernah sekali-kali pakai tissue basah yang mereka berikan. Karena itu tidak gratis !! WASPADALAH !!
Read More
Powered by Blogger.
 

About You!

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras id arcu nulla. Donec eu risus nisl, id cursus justo. Proin non mauris enim, eu suscipit libero. Fusce eget nunc nibh. Integer elementum consectetur sagittis. Quisque adipiscing auctor risus, id vulputate eros auctor vel. Vivamus pellentesque arcu vel libero eleifend sed aliquam

Free CSS Template by CSSHeaven.org TNB