@takdos and Quotes

@takdos and Quotes

Woooh, gak kerasa udah bulan Juni aja, nih. Dan sebagai backpacker, tentu aja gue udah punya travel listbuat manjain otak dan hati gue. Caileh! Iya, bulan ini gue bakal nge-trip ke Filipin - Hong Kong - Macau. Hehe~

Kadang backpacking bukan cuma nge-refresh pikiran dan otak gue aja. Hati dan perasaan pun gak ketinggalan ikut di-refresh. Setelah backpacking, stress pun hilang!

“You dont need doctor when you stress. All you need is a journey!" - @takdos

Tweet sent!

Buat  lo yang udah ngikutin blog ini dari lama banget dan baca hampir semua postingannya, pasti lo tau banget kalo gue sering ngasih beberapa quote keceh di-hampir-setiap postingan yang gue buat. Bukan cuma di blog, di dua buku yang gue tulis pun gue selipin quotes keceh entah itu tentang traveling atau pun tentang hidup dan passion.

Nah, karena males juga kalo ngeliatin postingan gue satu-satu dan nyari quote di setiap tulisan yang gue buat. Di postingan kali ini gue mau ngerangkum semua quote yang pernah gue share di blog, buku maupun di twitter gue @takdos. Baik itu quotes dari tokoh terkenal, maupun dari gue sendiri. So, enjoy my articel, fellas!

Hidup bukanlah tentang apa yang bisa kamu dapat. Lebih dari itu, hidup adalah tentang apa yang bisa kamu nikmati. - @takdos

When we were still able to greet the morning, decide themselves to face. Struggling with your heart, then that way we have ended the day with a true victory. - @takdos

Traveling bukanlah tentang datang dan pergi. Lebih mendalami kearifan lokal dan lebih menghayati perjalanannya - @takdos

Bikin orang ngiri akan keindahan Indonesia itu baru sombong yang keren dan baik hati - @takdos

Kamu adalah apa yang kamu pikirkan, maka itu kamu berhak menjadi apa yang kamu inginkan - @takdos

Jangan pernah sekali-kali menyesal dengan apa yang lo pilih untuk hidup lo, apapun keputusannya, bukan tentang benar atau salah. Tapi tentang apa yang bisa atau tidak bisa lo perjuangkan. Hidup adalah perjuangan, Guys!! Siapapun lo dan apapun yang lo pilih, perjuangkan!! - @takdos

getting lost will help you find yourself. Learn from them - wherever you go. - anonymous

Traveling bikin gue ngerasa semua tempat adalah sekolah, semua orang adalah guru. Kita belajar dari mereka. - @takdos

Gue percaya, setiap perjalanan dari setiap orang itu menyenangkan. Karena setiap perjalanan dari setiap orang itu berbeda. - @takdos

Kalo gak mau capek daki gunung, liatnya ke bawah terus. Sama kayak idup, kalo liat atas mulu capek. Liat aja bawah, tau tau nyampe puncak. - @takdos

Beruntunglah kalian yang bisa menulis dan pandai memotret. Perjalanan kalian tak akan lekang oleh waktu. - @takdos

Tuhan selalu memberikan jalan untuk orang yang ingin jalan-jalan. - @takdos

Go. At least once a year. To a place you have never been before. - Dalai Lama

Traveling is caring yourself and each other. - @takdos

This is your life. Do what you love and do it often. - anonymous

To travel is to love your life. - @takdos

Backpacking mungkin bakal bikin lo capek. Tapi diem terus di rumah bakalan bikin lo mati. - @takdos

Ada 7 hari dalam seminggu. Ada 4 minggu dalam sebulan. Ada 12 bulan dalam setaun. Dan lo gak kemana-mana? Bitch please! - @takdos

Gue selalu suka ketika menjadi orang asing di tempat yang belum pernah gue kunjungi sebelumnya. Feel free! - @takdos

You dont need doctor when you stress. All you need is a journey! - @takdos

Udah, ah capek! Quotes lainnya bisa lo liat di 2 buku gue, di blog ini dan tentunya yang paling update adalah di twitter gue @takdos !

Ciao!

Kalo ada yang mau nambahin quote, sok tulis di box comment, guys! And feel free to copas, asal ditulis sumbernya!

Read More

Gimana Caranya Traveling Murah?

Gimana Caranya Traveling Murah?

Halo semua. Halo Bapak Ibu yang budiman. Halo Backpacker keceh. Halo Indonesia.

dan terakhir, halo kamu yang masih memendam perasaan ke si dia..

Hemm.. udah lama nih gue gak ngaish tips-tips backpacking, yah. Sekarang gue coba posting deh tips untuk para backpacker yang mau mulai backpacking.

Jadi, kan sekarang sekarang alhamdullilah nih gue sering diundang buat talkshow-talkshow di beberapa kota. Bulan ini aja lumayan gue ada talkshow di Jakarta, Bandung dan Surabaya.

 ganteng yah gue..

Materi saat gue talkshow ya gak jauh-jauh seputaran tentang backpacking, blogging, travel writer atau gimana caranya keluar kuliah dengan elegan. Nah, dari beberapa kali gue talkshow di beberapa kota, pasti selalu ada yang bertanya, “Dis, gimana sih caranya biar jalan-jalan bisa murah?”

“Dis, gimana sih caranya keliling Asia Tenggara cuma ngabisin 2,7 juta?”

“Dis, gimana sih caranya jadi backpacker? Gue pengin bisa traveling murah nih.”

“Dis, gimana sih caranya dapetin pacar?”

“Dis, gimana sih masak pepes paus?”

“Dis, lo kok ganteng banget?”

Dan berpuluh-puluh pertanyaan absurd lainnya.

Gue sering banget ngetwit :

“Backpacker itu transport yang penting nyampe, tidur yang penting merem, makan yang penting kenyang. Selesai.”

Ok, sekarang, sebagai orang yang suka traveling murah, gue bakal coba jawab langsung pertanyaan itu di postingan kali ini.

Sebenarnya, gampang aja untuk bisa traveling tanpa mengeluarkan banyak biaya. Gue sendiri punya prinsip untuk menghemat budget, seperti gue bilang di atas, ada 3 unsur dalam penghematan biaya saat traveling, yaitu:

Transportasi : Pakailah transportasi apapun ke tempat tujuan yang pengin lo datengin. Asal murah! Iya, intinya adalah, kalo lo mau traveling murah, lo harus pilih transportasi yang paling murah. Misalnya, gak peduli bus itu gak ada AC, gak peduli bus itu joknya dari kerdus, gak peduli pesawat yang lo tumpangi sayapnya cuma satu, gak peduli kapal laut yang lo naikin gak ngambang di air. Gak peduli. Selama itu murah, NAIK!

Pake ini? Asal murah, NAIK!

Akomodasi : Nah ini nih. Prisnsip yang harus ditanamkan di dalam diri seorang backpacker adalah, “Kalo mau tidur enak ya di rumah aja.”

Begitu. Jadi sama halnya dengan transportasi, pilihlah akomodasi/penginapan termurah di daerah yang kamu kunjungi. Kalo kamu hardcore, bisa juga gak nginep di penginepan dan lebih memilih masjid, taman, terminal, bandara atau apapun yang bisa kamu tidurin. Bukan cewek.

Pokoknya, jangan mikir kenyamanan. Setiap berpergian, tancapkan dalam hatimu “PERSETAN DENGAN KENYAMANAN!” HAHAHAHAHA~

Tapi tidak juga menjadi asal-asalan yah, sob. Contoh gini deh, kalo gue backpacking sendiri, gue berani buat tidur di mana aja asal tempat itu punya permukaan yang datar. Tapi beda hal-nya kalo gue backpacking bareng pacar. Karena pacar gue perempuan (yaiyalah) maka, mau gak mau gue harus nyari tempat berteduh yang agak layak untuk dia. Traveling dengan pacar, mengharuskan gue, sebagai cowok, bertanggung jawab penuh akan keselamatan si pacar 100% nah thats why, gue harus tidur di penginapan, yang tentu saja murah dan aman.

Makanan : Ini dia unsur terakhir dan yang paling penting untuk para manusia di dunia, bukan cuma backpacker. Tapi bukan smart traveler namanya kalo gak bisa ngakalin gimana supaya bisa neken budget dari makanan ini.

Untuk urusan makanan, gue sering banget ngakalin waktu makan biologis gue. Kalo di rumah misalnya gue makan 3 kali sehari. Pas lagi backpacking gue bisa makan 2 kali sehari bakan sekali sehari. Kenapa? Karena kebetulan gue memang orang yang jarang makan dan bisa nahan lapar lumayan spartan.

 

“Nah, cara ngakalinnya gimana, dis?”

Sini gue kasih tau. Normalnya, waktu makan biologis badan kita adalah pagi, siang dan malam. Iya kan? Nah lo bisa skip sarapan pagi dan ngegabunginnya dengan makan siang.

“Tapi kalo pagi laper gimana, dis?”

Bangun siang!

“Tapi kalo emang harus makan, gimana?”

Hemmm.. akali dengan makanan murah yang mengenyangkan. Contohnya roti atau adukan semen.

So, jadi backpacker emang keliatan sengsara, kan? Hehehe.. Siapa bilang backpacking itu enak. Siapa bilang menghemat budget jalan-jalan itu gampang. Tapi siapa bilang semua itu gak ada hasilnya.. ADA!

Nah, di atas kan gue udah sebutin tuh 3 unsur penting dalam menghemat budget saat backpacking. Sekarang gue mau ngasih tau gimana caranya buat dapetin transport dan akomodasi gratis sebagai penunjang pas lo jalan-jalan.

Dapetin tiket pesawat promo murah. Lo bisa baca postingan gue yang ini >> Tips Mendapatkan Tiket Pesawat Murah

Dapetin voucher nginep gratis? Emang ada, dis?

ADA BANGET!

INI NIH YANG EMANG JARANG BANGET ADA DI INDONESIA! Sekarang, buat lo para backpacker, lo bisa nginep di hotel-hotel berbintang di seluruh Indonesia dengan dapetin voucher dari @RajaKamaryang sering bagi-bagi promo hotel !

 

Caranya gampang banget! Apalagi buat lo yang suka jalan-jalan dan nulis. Lo tinggal ikutan #BlogCompetitionRK berhadiah voucher nginep di hotel gratis dengan total 12 JUTA RUPIAH! MAN, ITU BANYAK BANGET, MAN! Nih, lo tinggal klik doang link di bawah ini :

http://bit.ly/12VzpnI 

TUH KAN MAYAN BANGET! SO, MASIH BINGUNG BUAT NGEHEMAT BUDGET DI AKOMODASI TAPI GAK MAU TIDUR DI EMPERAN TOKO?? RAJAKAMAR JAWABANNYA!

Read More

Menuju Halaman Istana Dewi Anjani - Sembalun, Rinjani

Menuju Halaman Istana Dewi Anjani - Sembalun, Rinjani

Ehem..

Udah baca postingan yang pertama ini >> Jalan-Jalan Mewah A la Jelajah Mahakarya Indonesia

Ehem.. gimana? Iri?

Nah, sekarang lanjut lagi yah postingannya, yah. Tenang, gue bakalan posting dikit-dikit kok, biar penderitaan penasaraan sama irinya makin heboh aja gitu. Muehehehe~

Jogja - Lombok

Jadi, setelah kita ber-asoy-ria di Jogjakarta, kami para peserta Jelajah Mahakarya Indonesia melanjutkan lagi perjalanan ke destinasi utama tujuan acara ini, yaitu Lombok. Terhitung sudah dua kali gue ke pulau yang sekarang mulai banyak didatangi turis, baik lokal, inter-lokal maupun SLJJ. Wartel kaleee!

Iya, dulu waktu tahun 2011 gue ke Lombok dalam rangka program Detik.com, sekarang gue ke Lombok dalam rangka program D*ji S*am So*e Jelajah mahakarya Indonesia, dan kesamaan dari kedua program tersebut adalah sama-sama bayarin gue buat jalan-jalan gratis. Iya gratis. Gak ngeluarin duit. Iya, gratis itu free. Semua dibayarin, dan kita gak ngeluarin duit sepeser pun. Gratis, mulai dari akomodasi, transportasi sama buat jajan di sana. Free! <-- diulang-ulang terus biar yang baca kesel.

Iya, gratis..

HAHAHAHHAHAHA..

Dah ah, lanjut.

Pagi buta banget, jam 4 subuh kita udah dibangunin sama panitia untuk sesegera packing, karena pukul 6 pagi pesawat menuju Surabaya untuk kemudian lanjut ke Lombok udah bakalan terbang. Kalo telat? Gak jadi liburan.

Yah, dadah kasur empuk Sheraton.. :’(

Karena tidak ada pesawat ke Lombok yang langsung dari Jogja, kami transit dulu di Bandara Juanda Surabaya selama 3 jam. Bukan D*ji S*am S*oe namanya kalo transit pesawat, pesertanya dianggurin gitu aja. Pertama nyampe ke Jogja sampai sekarang, entah kenapa kita selalu dicekokin mulu sama banyak makanan-makanan enak. Bukan cuma makanan pokok doang yang pagi, siang, malem rutin dikasih. Tapi kita juga terus dijejelin sama coffee break dan cemilan-cemilan yang menurut gue itu bukan cemilan, tapi makanan berat juga. Buset dah, begah!

Termasuk pas transit 3 jam di bandara. Orang mah yah, udah makan pagi kan tadi jam 5 pagi. Terus dikasih cemilan boks-an gitu yang isinya kue-kue gitu buat cemilan di pesawat, itu kan masih cukup buat nahan laper kan yah. 

Nah, sekarang, sambil nunggu transit kita nge-block Resto Bangi Kopitiam di bandara Juanda dan…. Dikasih makan lagi nasi lemak komplit dengan ayam. Padahal cemilan boks aja belom gue sentuh sama sekali. FIX ini namanya program-mencekoki-peserta-agar-tidak-sanggup-mendaki-Rinjani-karena-perut-kegemukan-lalu-jatuh-ke-jurang-kemudian-mati.

Ok, ini konspirasi pemerintah untuk menekan jumlah penduduk! Yakin banget gue! Gue gak sudi makan semua itu! Gue gak mau gemuk terus jatuh ke jurang dan mati! GAK MAU!

Tapi kenyataannya gue makan semua.. *keplak pala sendiri*

HAYHOOO LOMBOOOOOOOOOOOOK!!
 

 Bandara dengan bangunan kaca menyambut para peserta Jelajah Mahakarya. Pun sekaligus membawa kembali ingatan gue ke 2 tahun yang lalu. Saat pertama kalinya gue nginjekin tanah NTB ini.

Dulu, sekitaran tempat landasan, masih banyak rumput-rumput tinggi, sekarang sudah lebih rapi. Dulu, Lombok panas banget, sekarang… sama aja. Dulu, pas keluar bandara, gue disambut dengan barisan penjual sayur-sayuran di bandara. Iya, percaya gak percaya, ada yang jualan sayur di Bandara Internasional Lombok. Bukan cuma sayur, tapi bahkan ada yang jualan DUREN! IYA! Gue gak ngerti, ini bandara apa pasar impres lengkap dengan becek-beceknya! Tapi sekarang udah rapi dan bersih kok.

Oiya, sebelum meninggalkan bandara, kita digiring lagi sama panitia buat makan siang di Sheraton Lounge Bandara Internasional Lombok. Iya. Makan lagi. Padahal nasi lemak tadi masih ada dikerongkongan, sekarang kita udah dijejelin lagi sama makanan berat. Ah, sudahlah, gak perlu gue jelaskan lagi kalo ini konspirasi pemerintah untuk menekan jumlah penduduk.

Makan mulu, diskonya kapan?

Dan gue pun pasrah menghabiskan 1 piring nasi dengan lauk komplit dan 2 piring siomay beserta pudding cokelat. Ah, sudahlah gue pasrah..

“Kalo udah makan, kita langsung naik mobil yah. Kita bakalan langsung ke Desa Sembalun..” Teriak Otoy, LO group gue yang bibir bawahnya agak maju dikit ke depan.

Jadwal program ini sangat ketat. Malah, menurut gue ketat banget. Pas pertama liat itinerary yang panitia kasih, gue langsung kaget. Apa iya bisa, muncak ke Rinjani dalam waktu 2 hari yang umumnya minimal 3 hari, dan besoknya langsung ke Gili Nanggu yang jaraknya 4 jam dari Sembalun. Apalagi kalo ngeliat peserta-peserta yang semuanya adalah perokok aktif (kecuali gue yang udah gak ngerokok semenjak 3 bulan yang lalu.) Apa nanti mereka gak bakalan bengek ngejalanin jadwal yang padat gini? Oiya, gue lupa ini program penekanan jumlah penduduk... Yasudahlah...

Lanjut..

NAH! INI NIH PART YANG GUE GAK SUKA NIH! SORRY TO SAY YAH BUAT TEMEN-TEMEN KALO BAGIAN INI AGAK SINIS. TAPI GUE KUDU JUJUR MENGUNGKAPKANNYA. OK OK!

Judul baru ah..

AROGANSI PEROKOK!

Keluar dari bandara, kita langsung kembali dibagi kedalam tim masing-masing. Gue satu tim dengan.. ok gue gak akan sebut nama, deh. Kita sebut saja mereka smoker.

Menuju Sembalun, kita diantar oleh mobil travel berukuran sedang. Di baris depan ada sopir dan LO tim gue. Dan gue masih heran, kenapa sopir ada di depan. Iyalah, masa sopir di belakang! #persoalan #nanyaSendiriJawabSendiri

Ok, lanjut.. Baris kedua ada smoker 1 dan smoker 2. Baris ketiga ada smoker 4 dan smoker 5 yang berada di dekat jendela. Di belakang ada smoker 6 dan gue di belakang smoker 5.

As we know, udara Lombok itu super panas, lebih panas dari hati yang liat mantan jalan sama pacar barunya. Panas banget pokoknya.

Nah, tapi untunglah D*ji S*am So*e berbaik hati ngasih kita mobil yang ada AC-nya. Kebayang kan kalo kita harus nebeng di mobil bak yang gak ada atapnya? Terus di dalam bak itu kita barengan sama kambing, terus kambingnya boker banyak banget karena semalem abis makan gule kambing sama sate kambing.. KEBAYANG KAN RIBETNYA ITU??

Ini tulisan gue ribet bet yah.

Nah, bersyukurlah gue udah dapet mobil dengan AC yang dingin, sampai..

“Bang, di sini boleh ngerokok kan?” Smoker 5 bertanya ke sopir. Belom dijawab, jendela udah dibuka aja.

Wuuuuushh~

Suara angin dan udara panas yang masuk ke dalam mobil yang lagi sejuk-sejuknya.

“Anjing!” Ucap gue dalam hati.

Smoker 5 pun langsung nyalain rokoknya dengan wajah tak berdosa.

“Anjiiiing!” Ucap gue lagi dalam hati.

Smoker 5 mulai menghisap rokoknya. Gue cuma bisa liatin sambil nahan gerah. Mau negur? Gue gak enak. Gue sabar aja, mungkin bakalan cuma bentar doang ngerokoknya, sampai gue sadar kalo rokok yang diisepnya itu rokok kretek yang abisnya bisa ampe 200 taun.. FAK!

Ok, gue sabar aja. Gue gak komen dan gak minta dia buat matiin rokok, karena gue tau ini program emang nyari para perokok, jadi gak heran kalo pada ngerokok, berarti gue yang kudu ngalah dulu.

Lama gue perhatiin isepan kontoldia.

“Hussh.. hushh..” Gue kibas-kibasin tangan gegara ada abu rokok yang terbang kebawa angin ke arah gue.

SABAAAAAAAAAAAAR!!

10 menit kemudian..

“Yes, 2 kali isep lagi udah abis! Satu.. Dua.. YES ABIS!” Puntung rokok pun dibuang ke jalan. Dalam hati gue teriak seneng.

“Bro, pinjem koreknya coba..” Belom ada 10 detik dan masih dalam euforia hati senang gue, smoker 4 tetiba minjem korek smoker 5.

“Kamu pindah sini dulu, aku mau ngerokok juga.” Pinta smoker 4 lagi ke smoker 5. Asap rokok kretek pun kembali mengepul di dalam mobil.

ANJEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEENG!! BUNUH AJA GUEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!!

Kletek.. kletek.. kletek..

“Suara apa tuh? Lah.. bau apa ini?” Ucap salah satu dari kami.

“Waduh! Ban nya bocor ini.” Dilanjut seru si abang sopir.

Dan bener aja. Di tengah hutan, kita dapet cobaan lagi. Ban mobil bocor. Bukan cuma bocor, tapi juga mengeluarkan bau kebakar yang setelah diteliti ternyata kampas rem sedari tadi nempel di ban dan mengakibatkan terbakarnya kampas rem itu. Setelah nyium bau asep rokok, sekarang gue kudu nyium bau kampas rem kebakar. YA TUHAAAAN COBAAN MACAM APA INI..

KAN!!!

Sekitar pukul 5 sore..

NYAMPE JUGA DI SEMBALUUUUUUUUUN!

Alhamdulillah, akhirnya gue bisa napas dengan udara bersih!! Alhamdulillaaaaaaaaaaah~ *inhale exhale inhale exhale*

   Meanwhile in Lombok :P

Dan postingan pun akan berlanjut dengan cerita gue muncek ke Rinjani. Sabar yah, backpacker gembel yang keceh!

Catatan kecil *)

Hai, smoker semua yang ada di seluruh dunia. Dunia ghaib. Hai teman-teman Jelajah Mahakarya. Maaf yah,bukan bermaksud sinis atau sarkas sama perokok. Gue tau kok rasanya “Gak Ngerokok” itu gimana. Gue tau rasanya mulut asem gegara lama gak ngerokok gimana. Gue tau rasanya bibir ini gatel gegara gak bisa ngerokok, gue tau.. Karena gue pun mantan perokok aktif.

Kalian boleh kok ngerokok kapan pun kalian mau. Ngabisin rokok sebanyak apapun yang kalian mau. Tapi please, liat tempat lah, nyet! Liat, orang-orang di sekitar kalian yang gak ngerokok. Liat juga apakah tempat itu bisa dijadikan tempat untuk merokok atau nggak. Jangan kayak orang udik yang ngerokok di dalem ruangan ber-AC. PLIS BANGET!

       IQ?

Semoga kalian cepat tobat dan selalu sehat..

Oiya perokok, ada salam tuh dari paru-paru, kumpulin uang yang banyak dari sekarang katanya, buat berobat ntar. Cheers!

Read More

Samosir, Udah Keluar Aja Kuliahnya.

Samosir, Udah Keluar Aja Kuliahnya.

Judul di atas adalah judul yang paling absurd yang pernah gue buat, dan gak ada kaitannya sama sekali dengan apa yang bakalan gue tulis di bawah. Yang penting para backpacker gembel, enjoy~

“Orang Sumatera harusnya bangga banget punya Samosir ini. Ah...”

Itu yang gue ucapkan ketika untuk pertama kalinya gue liat bentangan luas Danau Toba dari pulau kecil di tengahnya. Iya, Pulau Samosir. Pulau yang adem dan ramah.

Menuju Samosir, gue berangkat dari Siantar, tepatnya dari terminal Parluasan. Pake bus dari terminal, gue cukup ngerogoh kocek sebesar Rp. 10.000,- doang untuk sekali jalan menuju Parapat, terminal sebelum menuju Samosir. Tambah 2 milliyar kalo lo sekalian mau beli kapal pesiar.
 

Bus menuju Parapat

Sesampainya di Parapat, gue langsung terpesona. Halah...

Iya, tapi ini seriusan. Untuk pertama kalinya, gue bisa ngeliat danau yang katanya danau terluas di Indonesia, Danau Toba! Buset. Rasanya tuh yah kayak lo liat laut aja gitu saking luasnya. Gue sempet foto-foto dikit di sana sebelum naik angkot menuju pelabuhan. Sewaktu di Medan, gue pernah dikasih tau sama orang, kalo mau ke Samosir naiknya dari pelabuhan Ajibata yang mau menuju ke Tomok.
 

TOBA!!

Nah, naiklah gue ke angkot yang bakal nganterin gue ke pelabuhan. Gue duduk di dalemnya, gak di atap. Dari Parapat menuju pelabuhan, lo bakal ngelewatin kios-kios yang menjual marchendise khas Danau Toba, mulai dari gantungan kunci sampai celana dan baju bergambar Danau Toba. Yah, sama lah kayak di tempat-tempat wisata gitu.

Nyampe nih ceritanya di pelabuhan Ajibata, di kiri kanan gue berderet banyak travel agent yang nawarin tiket transportasi ke berbagai macam kota di Sumatera. FYI, gue kasih tau aja yah, jangan pernah beli tiket bus atau travel di dekat pelabuhan atau pasar. Harganya bangsat! Yahudi! Bisa lebih mahal 3 kali lipat!

Contoh : Pas balik dari Samosir, gue nanya bus dari Parapat ke Bukittinggi, kan. Si bapak pemilik salah satu travel sana nawarin gue harga Rp. 300.000,- yang gue susul dengan muka cengo. “Jing, mahal banget! Duit segitu bisa gue beliin macbook pro, tuh!” Ucap gue dalam hati. Hati yang patah. Halah..

Terus akhirnya dengan insting gue sebagai backpacker yang berpengalaman, gue gak langsung beli tiket itu karena gue yakin di luaran sana masih ada yang lebih murah, dan gue pun langsung solat istikoroh buat nyari petunjuk. Gue ajak si bapak juga solat. Dia imam-nya. Padahal dia kristen. HAHAHAHA *dikeplak*

Untuk ngecek harga sebenarnya, gue langsung pergi ke terminalnya. Inilah salah satu cara paling mujarab untuk tau harga transportasi sebenarnya. Nanya harga di sana, ternyata ongkos untuk ke Bukittinggi dengan moda transportasi yang sama hanyalah Rp. 150.000,- dan itu berarti cuma setengahnya dari harga yang si travel kasih. CUK!

Yaudah, pokoknya gitu aja yah.. Moralnya adalah, jangan maenin titit waktu pelajaran filsafat.

Jir! ini gue cerita apaan sih, gak jelas! Bodo ah!
 

"Kendaraan tak bernama"

Lanjut, gue naik kapal air ke Tomok. Gue gak tau kapal air itu disebutnya apaan, yang pasti kayak kapal ferry gitu bertingkat dua, tapi lebih kecil. Bisa masukin motor yang ditaro di lantai bawah, dan penumpang bisa duduk di lantai atas. Atapnya kebuka gitu, jadi gue bisa liat pemandangan Danau Toba sambil diterpa angin semeliwir. Uh, asoy deh pokoknya. Harganya juga cukup murah untuk menuju Tomok dari Ajibata, cuma Rp. 5.000,- doang!

Semeliwiiiiir~

Kurang lebih 25 menit, gue udah nyampe pelabuhan Tomok. Turun dari kapal, gue bingung mau kemana. Bingung mau menetapkan hati ini ke siapa. #eaaaak

“Ojek, dek? Mau kemana?” Seorang bapak tiba-tiba bertanya ke gue yang lagi ganteng sehabis diterpa angin.

“Hehe.. gak, pak. Saya mau nanya aja, kalo penginapan murah di Samosir ini di mana yah, pak?”

“Oh, itu tuh di sana. Di daerah Tuk Tuk.Yuk, naik ojek aja, 25rebu.” Si bapak langsung nembak harga tanpa tedeng aling-aling.

“Buset, mahal amat, pak. Emang jauh banget?” tanya gue.

“Jauh, dek. Di ujung sana.” Si bapak nunjuk ke langit. Gue makin bingung ini Samosir apa kerajaan langit di film Kera Sakti.

“Ah, yaudah gak usah, pak. Saya jalan kaki aja.” Ucap gue menolak halus.

“Jalan kaki? Woh, jauh banget itu, dek! Udah naik motor saya aja, 20rebu deh.” Si bapak tetiba ngotot.

“Ah, gak usah pak.. gak usah.. Saya jalan kaki aja.” Tolak gue lagi.

 “Itu jauh banget, dek. Udah sini 15rebu aja.” Si bapak makin ngotot dan makin nurunin ongkos ojeknya.

“PAK, LIHAT KE SANA.. ADA DUA GAJAH TERBANG SAMBIL GITUAN!” Gue berusaha mengalihkan perhatian si bapak. Si bapak melihat ke arah yang gue tunjuk. Gue langsung kabur.

Anyway, kalian ngerti gak apa yang gue tulis? Gue nggak.

Yaudah, pokoknya selama gue bisa jalan, gue lebih milih jalan kaki daripada naik ojek. Demi apa? Demi menghemat duit! Udah itu aja.

Jalan lah gue ke daerah Tuk Tuk. Tapi karena gue belom yakin di sana ada apaan, akhirnya gue nanya lagi ke tukang warung yang gak jauh dari pelabuhan. Kenapa gue nanya ke tukang warung, at least gue gak akan dipaksa buat naik ojek lagi.

“Bu, permisi mau nanya. Aku ganteng, gak?”

“.....” Si Ibu hening.

“Hemm.. jalan ke Tuk Tuk kemana yah, bu? Jauh gak?” Gue bertanya lagi untuk memecah keheningan di antara kita.

“Tuh, ke sana, ikutin aja jalan ini. Deket kok, cuma 2 kiloan kata si Ibu warung.”

“Oh, oke makasih bu, paling jalan kaki 10 menitan lah yah.”

Si ibu pun mengangguk penuh yakin.
 

Glek!

5 menit..

10 menit..

20 menit..

Setengah jam..

Seabad..

“HAHAHAHAHA.. WOY BANG, GAK CAPEK KAH JALAN KAKI!? ENAKAN KAMI, NAIK DI ATAS MOBIL. HAHAHAHAHA..” Segerombolan anak SMP bajingan ngetawain gue yang lagi kecapekan kek orang yang udah mau mati.

Gue cuma bisa senyum mesem sambil meringis letih bopong backpack segede babon. Ini tanah batak, gue gak berani balik nyinyirin mereka. Bisa-bisa nanti gue dijadiin dendeng bakar sama bocah-bocah SMP. Gue cuma berdoa dalam hati, semoga mereka gak lulus UAN. HUAHAHAHHAHAHA~ Amin.

MUAHAHAHA mati kalian anak-anak kampret!

Setelah lama jalan kaki, akhirnya jalanan gersang dan panas berganti menjadi pemandangan hijau pesawahan. Semangat gue kembali bangkit setelah melihat papan petunjuk bertuliskan Tuk Tuk. Wohoooooo akhirnya gue nyampe!!

Kalo jalan kaki disuguhin pemandangan kek gini, gimana?

Gue pernah bilang kan, kalo jadi seorang backpacker tuh, lo jangan pernah booking hostel sebelum lo nyari referensi lain dulu, yah minimal 4 referensi hostel, supaya lo tau mana harga yang paling murah. TAPIIIIII... kalo lo udah jalan berkilo kilo meter, di PHP-in tukang warung, diolok-olok segerombolan anak SMP dan kondisi fisik lo udah kek orang mau mati, gue saranin langsung aja booking hostel yang ada di depan mata lo. Dan yang gue pilih waktu itu adalah Bagus Bay.
 

Ternyata gue gak salah pilih, sob. Dengan Rp.50.000,- aja gue udah bisa dapet satu kamar yang isinya kasur berkelambu, meja kecil dan kursi di dekat sebuah jendela. Kamarnya mungil lucuk! Selain kamarnya, Bagus Bay juga punya restoran yang keren dan nyediain tarian yang ada patung sigale-galenya setiap weekend. Keren!
 

Ini kepanjangan yah gue ceritanya..

Yaudah bentar lagi ceritanya selesai kok, singkatnya setelah gue booking, masuk kamar, beresin barang, mandi, liat-liat sekitaran Bagus Bay yang punya halaman super keren yang menghadap langsung ke Danau Toba, gue sempet main-main dulu sama anak-anak sekitar. Perjalanan akan menemukan maknanya ketika lo bisa berbaur dengan masyarakat setempat dan merasakan kearifan lokalnya.
 

Puas ketawa-ketiwi sama anak-anak Samosir, akhirnya gue pun kecapekan dan tertidur pulas hingga keesokan harinya..

Bangun pukul setengah 6 pagi. Gue ngulet-ngulet sebentar. Buka pintu kamar. Dan yang gue lihat pas buka pintu kamar adalah..
 

Dah ah capek. Postingan berikutnya, gue bakalan cerita tentang keanehan Pulau Samosir mulai dari suku kanibal, patung yang menari sendiri, kayang di makam Raja Batak, sampai gue dituduh nyulik anak orang. Mau tau ceritanya? Saksikan di bioskop-bioskop kesayangan anda. Muahahahaha..

Salam Backpacker Gembel !!!! 

Read More