The Best Class-Mates I've Ever Had

         Sebenernya ini blog khusus buat traveling, dan bukan blog buat curhatan menye-menye gue. Tapi karena kalian adalah The Best Part of My Life. Gue dedikasikan tulisan ini buat kalian. My Lovely Class-mates.


         Sedih, gundah gulana, galau, laper dan mules adalah apa yang gue rasakan ketika gue harus mengambil keputusan untuk berhenti kuliah. Mungkin ini pengambilan keputusan terbesar dalam hidup gue, secara ini menyangkut masa depan gue. Alasan kenapa gue memutuskan berhenti kuliah adalah, kalian boleh klik dan baca disini -----> alasan gue (Dosen Pariwisata Yang Bukan Pariwisata) (efek males nulis lagi)


          Keputusan ini bukan dengan mudah gue ambil, malah bisa dibilang lumayan sulit dan membuat galau. Haha. udah lama gue berpikir, berdoa, bertapa, makan menyan dan lain-lain untuk mencari semua jawaban atas kegalauan gue dalam mengambil keputusan. #tsaaaah

          Tapi pada akhirnya, Keluar kuliah adalah keputusan gue. Mengejar passion adalah pertimbangan dan alasan yang cukup kuat buat gue berhenti kuliah. Karena manusia hidup dengan semangat mengejar apa yang menjadi keinginan besar dia, right?. Itu lah passion.

          Kembali ke judul cerita “The Best Class-Mates I've Ever Had”. Yak, itulah apa yang gue rasain setelah hampir 3 tahun satu kelas barengan dengan makhluk-makhluk absurd ciptaan alam liar ini. Seneng, sedih, galau, ketawa-ketiwi bareng, berantem lawan kakak kelas, godain cewe, konyol-konyolan di kelas kaya anak keterbelakangan mental, maen futsal yang nampak seperti maen tendang-tendangan kaki, dimarahin dosen bareng, matahin kursi pake titit, gantung diri dikelas, breakdance di kelas, nongkrong bareng, maen judi ampe beratus-ratus ribu, nyencengin dosen, ngerokok didepan gedung kampus bareng sebelum sesudah dan selagi ada kelas, dipanggil ke prodi bareng (sumpah gue bakal kangen banget duduk di kursi sambil nunduk karena dimarahin. LOL !!), melakukan banyak hal nista bareng, and too many sweet memories that i will miss with you guys.

          Masih banyak yang pengen gue curahkan di tulisan dan di kelas tadi. Gue speechless. Kebanyakan orang bilang masa SMA adalah masa paling berkesan, masa paling indah, masa paling keren, dan lain-lain. Tapi gue bakal bilang dengan yakin, masa kuliah gue adalah masa dimana gak bakalan gue lupain seumur hidup. Masa paling hebat dalam hidup gue dengan teman-teman kelas yang HEBAT. Love u guys. *kecup basah buat lo semua* #Abaikan.

:'( sedih guys ninggalin kalian #eaaaaaaa

P.S : Sekali lagi, gue minta maaf kalo gue ada salah-salah guys. Yang pasti sekarang di kelas gak akan ada yang ngerecokin dan buat masalah lagi :D

"find your passion, and you'll be the happiest person" - adis
Read More

Pariwisata Yang Bukan Pariwisata


              Guys, mungkin tulisan ini adalah bentuk kekecewaan seorang mahasiswa terhadap kampus dimana tempat dia menuntut ilmu. (ilmu pengetahuan, ilmu santet dan ilmu silat). Ok, mungkin tulisan ini akan terdengar egois, mementingkan diri sendiri, apatis atau apapun itu. Tapi percayalah, tulisan ini dibuat atas rasa miris yang mahasiswa ini alami.

            Sebutlah mahasiswa ini berkuliah disalah satu Sekolah Tinggi Pariwisata di Bandung (semoga tidak terdengar seperti Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, STPB. Jelas ini beda. LOL) Mahasiswa ini hanyalah mahasiswa biasa, tidak teladan, tidak pintar, bukan anak emas, bukan mahasiswa kesayangan dosen, sering bolos. Jauh dari semua itu. Malah sering membuat masalah, namun mahasiswa ini juga bukan sampah yang tidak mengetahui posisinya.

            Singkat cerita. Kebetulan, mahasiswa ini mendapatkan kesempatan untuk meng-explore dan memajukan pariwisata Indonesia melalui sebuah program yang dibuat oleh Detik.com (sebuah perusahaan besar berbasis internet. red)

            Yak, melalui program Aku Cinta Indonesia Detik.com, mahasiswa ini menjadi 60 peserta terpilih dari75.000 lebih peserta yang mendaftar, dan menjadi 60 orang, itu hanya 0,08 % nya saja. Bukankah itu suatu kebanggaan untuk dirinya dan kampus? Terpilih dari berpuluh ribu orang peserta. Terpilih dari sekian banyak orang Indonesia yang mendaftar mulai dari Sabang sampai Merauke. Terpilih dari berbagai macam jenis manusia Indonesia. Dengan tujuan untuk meng-explore pariwisata Indonesia, lalu memberitahukannya kepada khalayak bahwa Indonesia itu indah, bahwa Indonesia itu memiliki banyak potensi pariwisata yang belum banyak diekspos, bahwa pariwisata Indonesia itu tidak kalah dengan negara lain, bahwa pariwisata Indonesia itu kaya dengan apapun yang Indonesia punya, dan bahwa PARIWISATA INDONESIA ITU BELUM MATI !!!

            Dengan rasa bangga dan yakin, mahasiswa ini mengajukan permohonan dispensasi kuliah selama 16 hari untuk mengikuti program memajukan pariwisata Indonesia yang diselenggarakan Detik.com ke kampusnya. Setelah meminta izin, menjelaskan dan memberitahukan tentang program ini kepada dosennya. Apa yang dia dapatkan? Jangankan izin atau setidaknya kata “selamat” karena mahasiswa-nya sudah terpilih dari sekian banyak orang. Mahasiswa ini malah mendapatkan cacian dari dosennya, bukan hanya itu, bahkan tanpa basa-basi si dosen malah menyuruh mahasiswa ini untuk mengambil cuti atau keluar dari kampus sekalian, dan malah membahas masalah-masalah yang udah lewat. Tidak ada sedikitpun rasa bangga dan dukungan dari dosen itu memiliki mahasiswa yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program memajukan pariwisata Indonesia.

            Ok, Dapat dimaklumi kalo misalnya mahasiswa ini adalah mahasiswa jurusan elektro, mesin atau IT dan ingin mengikuti program tentang pariwisata, tentu saja penolakan untuk mendapatkan izin ini akan terasa wajar. Tapi mahasiswa ini adalah mahasiswa PARIWISATA, yang belajar di Sekolah Tinggi PARIWISATA !!! saya ulangi lagi, mahasiswa PARIWISATA yang belajar di Sekolah Tinggi PARIWISATA.

            Ini kaya lo anak pertanian tapi gak boleh bercocok tanam, ini kaya lo anak jurnalis tapi gak boleh menulis, ini kaya lo anak IT tapi gak boleh megang komputer. Sampai ada beberapa teman saya yang menulis di akun twitter-nya, seperti ini :

“ada yah sekolah pariwisata gak ngizinin mahasiswanya ikut serta dalam memajukan pariwisata Indonesia *geleng2 kepala* #kecewa”

“Sekolah pariwisata ga ngijinin ikut ACI? Man, this is a big JOKE !”

            Miris. Itulah apa yang mahasiswa ini rasakan. Padahal pembelajaran berharga bisa didapat bukan hanya dari sebuah bangunan bernama kampus, bukan hanya dengan duduk manis dan mendengarkan apa yang dikatakan dosen. Terjun langsung ke lapangan dan melihat secara nyata apa yang pariwisata Indonesia alami dan membagikan info-nya kepada orang banyak, akan lebih berguna ketimbang terus mendapatkan teori tanpa aplikasi nyata.


Surat Pemberitahuan dari ACI detik.com


P.S : Maaf bila ada yang tersinggung dengan tulisan saya, ini hanyalah sebuah bentuk implementasi saya terhadap apa yang mahasiswa itu rasakan. Tergantung seberapa besar kebijakan anda menanggapinya. 
Read More

WOY !!! GUE MASUK ACI DETIK.COM !!! I'M A LUCKY MAN !!!

Seneeeeeeeeeeeeng...!!!
    Gembiraaaaaaaaaaa...!!!
Kageeeeeeeeeeeeet...!!!
    Sumringaaaaaaaaah...!!!
Mencreeeeeeeeeettt...!!!

Mungkin itu yang pertama saya rasain pas dapet telepon dari pihak detik.com kalo akhirnya saya berhasil menjadi 60 orang yang beruntung dari 17.500 orang lebih peserta ACI detik.com (walaupun telat).

Terpilihnya saya menjadi peserta ACI 2011 ini pun bukan dengan cara biasa, bukan seperti peserta lain yang sudah diberitahukan kelulusannya saat pengumuman resmi di situs ACI detik.com untuk pertama kalinya.

"I'm a Lucky Man !!!" itu lah apa yang pertama kali saya bilang di dalam hati saya ketika saya lolos. Tapi kenapa saya dapet kabarnya gak bareng sama peserta lain? Yak, saya menggantikan peserta lain yang gak bisa ikut. Maka dari itu saya bilang, "berapa beruntungnya saya !!!" Rezeki memang gak kemana.


Perjuangan saya ternyata gak sia-sia. Saat pengumuman 750 besar saya udah seneng banget, terus dilanjut harus ikut interview pada tanggal 22 Juli 2011 pukul 08.00 di Jakarta. Perjuangan saya ke Jakarta subuh-subuh untuk interview berjalan lancar.

Satu bulan kemudian, pengumuman peserta final akan diumumkan. Saking excited-nya, saya begadang ampe pagi buat nungguin pengumuman lolos apa nggak nya saya menjadi 60 besar. Apa mau dikata setelah melihat berulang kali situs ACI detik.com ternyata nama saya gak tercantum disitu. Yah, agak kecewa sih tapi saya ikhlas aja.

Setelah berbulan-bulan berlalu, saya pun sudah melupakan tentang ACI detik.com itu, sampai pas hari selasa sore tanggal 13 September 2011 saya mendapatkan sebuah telepon misterius yang gak saya kenal nomernya, saya pun mengangkat telepon itu dan terjadilah percakapan seperti ini.. #JENGJONGJENG !!! 

"kriiiing...kriiiing" (ok, ini emang suara ringtone handphone saya)

saya : Haloooohh.. (ala ababil jaman sekarang)

Telepon Misterius : Selamat sore, dengan Mochamad Takdis?

saya : Iya, saya mbak, kenapa?

Telepon Misterius : Kami dari ACI..

Saya : Hah?? tukang aci?? *ada apa tukang aci menelepon saya* #dalamhati (aci dalam bahasa sunda itu sejenis tepung terigu)

Telepon Misterius : Kami dari ACI detik.com..

Saya : Ohh..iya mbak ada apa?

Telepon Misterius : Mas Takdis pernah ke Lombok dan Sumbawa belom?

Saya : Hah?? belom mbak (masih bingung)

Telepon Misterius : Mau gak gantiin peserta lain buat jadi peserta ACI dan pergi ke Lombok Sumbawa?

Saya : APAAAAAAH?? Seriusan Mbak !!?? *kamera zoom in zoom out*

Telepon Misterius : (Mulai serius dan gak basa basi) Iya, jadi mas Takdis kami ikut sertakan menjadi peserta ACI untuk jalan-jalan ke Lombok dan Sumbawa, nanti kami akan mengirimkan email tentang itinerary perjalanannya serta akan mencantumkan foto dan nama Mas Takdis di situs resmi ACI detik.com..gimana, mau?

Saya : #hening... WUAAAAAAAAAAHHHH...MAUUUUUUUU MBAAAAAAK !!! *lari nurunin tangga sambil jingkrak-jingkrakan*

Telepon Misterius : *mendadak budeg karena denger saya teriak* Yaudah Mas Takdis, nanti saya lanjutkan di email yah.. #dalamhati *saya udah gak sanggup lagi nelepon Mas Takdis*

Saya : IYA..IYA..MAKASIH YAAAAAH MBAAAAAAAAAK....!!! #Gubraaaak.. *saya jatoh dari tangga*

Dan begitulah percakapan antara Mas-Mas dan Mbak-Mbak, yang akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk menjadi peserta Aku Cinta Indonesia dengan cara yang lebih MENGEJUTKAN !!!

Nih bukti saya beneran jadi pesertanya :



Bangga banget bisa jadi 60 orang terpilih dari 75.000 lebih peserta yang ikutan.
Bangga banget bisa termasuk jadi yang 0,08 % dari 100 % !!! BANGGA BANGET !!!

Hahahahahaha...Persoalan belom selesai, sekarang saya bingung gimana mau minta izin sama kampus saya buat bisa pergi ke Lombok dan Sumbawa selama 16 hari? Secara sebelum dapet kabar dari pihak ACI detik.com pada sore hari, siangnya saya baru dapet surat peringatan kedua karena sering bolos kuliah. HAHAHAHAHA.. Doakan saya dapet izin yah teman-teman :D


LOMBOK DAN SUMBAWA !!! I'M COMIIIIING !!!
Read More

Tips tidur di Bandara Sepinggan Balikpapan

Hay hay hay gembel-gembel :D
Udah lama banget nih saya gak posting sesuatu yang bermanfaat. Otak buntu banget sih abisnya, yang saya mau curhatin malah kegalauan saya, bukan tentang backpacking.

Nah karena kebetulan saya lagi gak galau, makanya saya membagikan sesuatu yang lumayan bermanfaat buat kalian para petualang gembel.

Tidur di bandara tentunya bukan hal yang aneh buat saya, dan kebetulan lagi, saya mendapatkan kesempatan tidur di Bandara Sepinggan Balikpapan waktu saya trip ke Kalimantan. Gak pake banyak bacot. Langsung saya share aja deh buat kalian yang mau ke Balikpapan dan menginap di Bandara Sepinggan.

Bandara Sepinggan adalah bandara satu-satunya di Balikpapan. Bandara yang lebih besar dari Bandara Hussein Bandung ini memang bangunannya cukup bagus dan luas. Dengan banyak ukiran kayu dan motif-motif khas dayak, bandara ini nampak seperti museum sejarah Kalimantan menurut saya.

Gak banyak yang bisa di explore dari bandara ini, saya sendiri sampai di Bandara Sepinggan ini pada malam hari dan kebetulan mendapatkan flight terakhir. Bandara Sepinggan, pada pukul 12 malam udah sepi banget. gak banyak yang bisa saya lakukan disini. Nah, untuk beristirahat sekedar untuk duduk-duduk, kalian bisa coba di kursi-kursi restoran yang berada di pojok bandara. Karena Bandara Sepinggan ini udah gelap alias dimatikan lampunya pada pukul 12 malam, maka bersiap-siaplah untuk agak sedikit nightmare.

Bandara Sepinggan
Sepi disini yang saya maksud adalah emang bener-bener sepi, gak ada lampu nyala, gak ada orang lewat, gak ada satpam jaga, gak ada penjual minuman atau makanan, dan gak ada Madonna ngangkang. Bener-bener SEPI !! Tapi karena saya termasuk orang yang gak percaya sama hantu-hantuan dan saya gak takut berada di tempat sepi nan gelap saya sih slow-slow aja. Karena bandara udah sepi dan gak ada yang bisa saya lakuin, mulai lah perburuan saya mencari tempat untuk tidur dan beristirahat. Mulai dari kursi-kursi restoran yang saya dempet-dempetkan agar bisa selonjoran, ternyata gagal membuat saya nyaman. Karena memang berada di outdoor, jadi yah gangguannya adalah nyamuk-nyamuk nakal. Beralihlah saya ke lantai dekat dengan colokan listrik (sekalian saya waktu itu mau charge handphone) tetapi ternyata gagal juga buat saya nyaman. Lantai dan udaranya dingin banget.

Maka saya pun mencari lagi lapak buat tidur, naik ke lantai dua di Bandara Sepinggan yang lebih gelap dari lantai satu membuat bulu kuduk saya sedikit merinding disco. Lantai 2 ini lebih sepi, lebih hening, lebih dingin dan lebih bikin merinding stress karena takut aja tiba-tiba ada yang berdiri sesosok berbaju putih berambut panjang yang bisa bikin saya mati berdiri di Balikpapan. Kan gak lucu.

Nengok ke kanan setelah naik tangga, saya liat ada sebuah ruangan bercahaya menyilaukan. Satu-satunya ruangan yang memiliki lampu menyala. Ternyata itu Mushola. Alhamdulillah yah.
Mushola emang jadi andalan saya kalo tidur di tempat semacam Bandara, Terminal atau Stasiun. selain hangat, saya pun gak takut di cekek pocong. *emang pocong bisa nyekek?*

Gak pake Ba..Bi..Bu.. saya pun masuk ke mushola itu. Tuhan emang baik sama saya, selain ruangannya hangat dan berkarpet tebal. Mushola ini juga dilengkapi dengan  free wifi, PS 3, komputer canggih, gadis-gadis penghibur  AC yang super dingin. Ahh, akhirnya saya bisa tidur pulas setelah lelahnya perjalanan menuju Kalimantan.

Cerita belom selesai pas sayau udah dapet tempat buat tidur dan bersiap untuk tidur. Mau tau apa hal yang MENGEJUTKAN di Bandara Sepinggan ini pada malam hari ketika saya sendirian berada di bangunan bandara super besar? Nanti saya ceritakan di BUKU saya. BUKU dis?? iya buku, saya mau bikin buku nih guys, doakan cepet terbit yah :D

Life is never flat, Guys !!

Read More
Powered by Blogger.
 

About You!

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras id arcu nulla. Donec eu risus nisl, id cursus justo. Proin non mauris enim, eu suscipit libero. Fusce eget nunc nibh. Integer elementum consectetur sagittis. Quisque adipiscing auctor risus, id vulputate eros auctor vel. Vivamus pellentesque arcu vel libero eleifend sed aliquam

Free CSS Template by CSSHeaven.org TNB