Kenapa Harus Menjadi Travel Writer Biasa? Part. 2


Mari kita awali artikel ini dengan...... ngakak sekencang-kencangnya!

MUAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA~~
 Onion Head Emoticons 14Onion Head Emoticons 14

Oke udah cukup ngakaknya, fyuh!

Ngakak lagi ah. MUAHAHAHAHAHAHAHA~ *ini apaan sik?*

Oke. Pasti kalian heran kenapa gue ngakak? Nah, jawabannya adalah.. Baca komen-komen yang apatis di postingan "Kenapa Harus Menjadi Travel Writer Biasa? Part. 1" :) Yoyo & Cici Emoticons 1

Intinya dari komen apatis postingan itu adalah, apa yang gue share kadang untuk sebagian orang dianggap sebagai kesomobongan belaka. Padahal itu emang sombong. Pret! Gak deng. Maksudnya, pembawaan tulisan gue memang begitu adanya. Tidak dilebihkan tidak juga dikurang-kurangi, yang kalian baca adalah apa adanya diri gue. Gue tau, kadang kita emang gak selalu bisa bikin semua orang setuju dan mengerti maksud dari apa yang kita tulis. Contohnya yah postingan tadi.

Sebenarnya, ada 2 sudut pandang untuk kita menanggapi orang yg sharing atas apa yg dia peroleh.

1) kita menjadi iri.
2) atau malah menjadi termotivasi.

Nah kalau iri, jatuhnya nge-judge orang itu sombong. Sebaliknya, kalo lebih tau makna yang disampaikan, pasti gak bakalan nge-judge kayak begono. Kalo kita  tau dan bisa ngambil nilai positif dari apa yang orang lain posting, dan lo gak terlalu berpikiran negatif, maka lo harusnya akan lebih termotivasi untuk bisa melebihi apa yang orang lain telah capai.

kadang gue suka heran kenapa orang lebih suka dipuji daripada dikritik. Padahal kritikan lebih membangun daripada pujian. That's the point!

Masih nganggep gue sombong? Emang. MUAHAHAHA.. but i don't care about that, as long as I'm comfortable with what I do, I don't care what people said.

Eh, kenapa ini jadi bahas beginian? Kan gue mau bahas tentang travel writer. Hadeuuuh! Ok, kita mulai aja yak.

Jadi begini, sebagai travel blogger atau travel writer, kita sepatutnya harus terus berinovasi dan bercerita. Betul? Tul. Sebenarnya hal ini udah pernah gue share juga di twitter gue (@takdos) tapi rasanya kurang afdol kalo gue gak share juga di blog. Maka dari itu, apa yang bisa membuat seorang travel blogger berbeda dari travel blogger lainnya?

Sudut pandang bercerita. Kejelian, memilih peristiwa apa yang akan kita ceritakan kepada pembaca.

Contohnya : Banyak travel blogger yang menceritakan tentang Pantai Sawarna di Banten. Gue itung, mungkin ada 2.438.012 travel blogger yang bercerita tentang Sawarna. Dan tentu gue lebay. Tapi intinya sik banyak! Terus, dari sekian banyak travel blogger yang posting tentang Sawarna, apa yang mereka ceritakan? 90% mereka bercerita tentang rute menuju kesana, keindahan pantai Sawarna, keindahan sunset di Tanjung Layar, penginapan murah di Desa Sawarna, Goa Lalay, dan sebagainya. Pokoknya mereka "sama-sama" bercerita tentang yang "sama-sama" aja.

Contoh lainnya : Banyak traveler atau backpacker yang udah pernah pergi ke Phi Phi Island, Thailand. Apa yang mereka ceritakan di blognya? Tentu saja tidak lain dan tidak bukan tentang keindahan Maya Bay, snorkeling di Viking Cave, dan sebagainya. Hoaaaam~Yoyo & Cici Emoticons 20

Mau contoh lagi? Setdah! Udah dua aja cukup. Bisa dimengertikan.

Nah, dari contoh kasus diatas, mari kita liat dan pelajari. Kalo gue pergi ke Sawarna, gue gak akan bercerita tentang keindahan alam disana yang kebanyakan orang lain udah baca dan udah tau dari blog-blog traveling. Gue akan ambil sesuatu yang berbeda disana. Sebagai travel blogger, gue akan bahas tentang MUSHROOM SAWARNA! Gak banyak orang tau kalo Sawarna punya mushroom terdahsyat di Pulau Jawa. Unik, kan.

"Nah, kalo lo ke Phi Phi Island. Lo mau cerita apaan, dis? Kan Phi Phi Island mah segitu-gitu doang."

Pertanyaan bagus. Kadang kita mengunjungi sebuah destinasi dan kita mencari apa yang bakal kita ceritakan nanti. Walau pada akhirnya memang tidak ada yang bisa diceritakan atau yang bisa diceritakan cuma itu-itu doang. Maka gue akan buat cerita itu sendiri.

Banyak orang yang udah pernah ke Phi Phi Island dan bercerita tentang keindahan alam disana, tapi jarang sekali ada travel blogger yang bercerita tentang para turis yang bisa jadi sukarelawan untuk bertanding thai boxing di Reagge Bar, Phi Phi Island. Untuk lebih mendukung cerita, gue juga harus mengalaminya sendiri. Maka dengan gagah berani, gue coba untuk menjadi sukarelawan Thai Boxing dan kebetulan waktu itu gue dapet lawan bule Russia yang badannya segede Babbon Afrika.

Si ganteng yang sebentar lagi jadi samsak idup!

Tentu setelah pertandingan itu gue babak belur dan muka gue tambah ancur. Tapi apa yang gue dapet? Pengalaman. Cerita. Gue bikin cerita gue sendiri.

Lainnya, banyak orang yang udah pernah ke Aceh dan bercerita tentang keindahan Pulau Weh, kemegahan Masjid Baiturrahman, sejarah tsunami, dan sebagainya. Tapi coba lihat, ada berapa banyak travel blogger yang bercerita tentang kedahsyatan ganja Aceh? Hampir tidak ada. Padahal itu adalah bahan yang paling unik dan keren untuk diceritakan.Onion Head Emoticons 29
Intinya, gue bukan ngajarin kalian untuk mencoba hal-hal yang nyeleneh. Tapi gue cuma mau ngasih tau bahwa, banyak sekali celah dari kisah unik yang bisa kita ceritakan kepada para pembaca.

Destinasi traveling kita boleh sama, biasa dan itu-itu aja. Tapi dengan melihat sudut pandang berbeda, lo bisa membuat sesuatu itu menjadi hal yang tidak biasa.

Menurut data statistik yang gue liat di blog gue sendiri, www.whateverbackpacker.com! Postingan yang paling banyak dilihat malah postingan-postingan yang nyeleneh dan absurd, contohnya tentang pembahasan SexTourism di Asia Tenggara. Bandingkan dengan gue cerita tentang keindahan Desa Loksado. Jumlah pageviews tentang Sex Tourism mencetak 2.181 selama satu bulan kurang. Sedangkan jumlah pageviews tentang Desa Loksado hanya 602 saja. Jumlah komen yang didapatkannya pun berbeda jauh.

See? Dengan menceritakan hal yang unik tanpa menghilangkan unsur traveling-nya, pembaca akan lebih tertarik untuk berkunjung ke blog kita.

Live your life, take chances, be crazy. Don't wait cause right now is the oldest you've ever been & the youngest you'll ever be.

Lalu apa tujuannya gue sharing hal semacam ini? Sebenernya gue bisa aja gak usah cerita tips dan trik biar travel blog kita ramai dibaca orang, yang nantinya itu akan berimbas kepada blog kalian yang pasti bakalan lebih seru daripada blog gue. Tapi gue orang yang gak pelit ilmu, man. Gue cuma pengin sharing apa yang gue tau dan udah gue dapet aja. Pembelajaran dan pengalaman itu susah dicari, tapi akan lebih susah lagi kalo lo cuma nyimpen itu buat diri lo sendiri.

Jadi, temukan cerita lo sendiri, man. Berpikir out of the box. Karena, untuk membuat sesuatu yang berbeda, lo juga harus melakukan sesuatu yang berbeda.

Dan sebagai penutup artikel ini, gue mau ngasih sedikit quote keceh untuk para travel blogger :

"Setiap detik dari setiap langkah adalah sebuah cerita."

Regrads,

Adis :)

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
 

About You!

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras id arcu nulla. Donec eu risus nisl, id cursus justo. Proin non mauris enim, eu suscipit libero. Fusce eget nunc nibh. Integer elementum consectetur sagittis. Quisque adipiscing auctor risus, id vulputate eros auctor vel. Vivamus pellentesque arcu vel libero eleifend sed aliquam

Free CSS Template by CSSHeaven.org TNB